Senin, 15 Juni 2009

TUGAS PROFESIONAL SKILL : STANDART OPERATIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1.PEMBESIAN KOLOM
Pekerjaan pembesian kolom dibagi menjadi bebarapa sub bagian pekerjaan antara lain :
1.Pekerjaan persiapan, meliputi :
a.Penyediaan material
Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian kolom harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan berdasarkan acuan Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS). Material yang digunakan meliputi :
-Besi tulangan ( ukuran dan jenis sesuai spesifikasi )
-Kawat bendrat
b.Persiapan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pembesian harus standart dan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Peralatan yang digunakan meliputi :
-Alat pemotong besi / gunting besi
-Alat pembengkok besi
-Tang
-Meteran
-Penanda (kapur, pensil)
c.K3 (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan)
K3 merupakan sub bagian dari pekerjaan persiapan didalam sebuah proyek. K3 dalam pekerjaan pembesian meliputi :
-Security (keamanan) -Sarung tangan
-Helm proyek -Safety belt (pemasangan kolom atas)
-Sepatu proyek -Kotak P3K
-Rambu – rambu keselamatan -Tempat sampah
2.Pekerjaan pembesian, meliputi :
a.Perakitan tulangan kolom
-Pemasangan tulangan utama pada kolom harus sesuai dengan ukuran dan spesifikasi yang telah ditentukan berdasarkan acuan gambar kerja dan Rencana Kerja dan Syarat(RKS).

-Pemasangan tulangan begel disesuaikan dengan gambar kerja, dengan melihat ukuran tulangan dan jarak sengkang tiap begel.
-Kawat bendrat digunakan untuk mengaitkan antara tulangan utama kolom dengan begel / sengkang. Pengaitan kawat bendrat harus benar – benar kencang agar begel tidak bergeser.
b.Pemasangan tulangan kolom pada stage (erection)
-Tulangan kolom ditempatkan sesuai dengan gambar rencana.
-Penyambungan tulangan kolom lantai 1 pada sloof sebaiknya dihak (ditekuk) pada ujung bawah tulangan kolom.
-Penyambungan tulangan kolom pada lantai 2 ke lantai 1 sebaiknya ditempatkan pada 1/2 dari tinggi antar lantai, dikarenakan momen = 0.
-Pemasangan tulangan kolom harus tegak lurus, pemasangan bisa menggunakan alat bantu benang timbang atau waterpass.
-Cek list oleh pengawas lapangan setelah tulangan kolom terpasang.


2.BEKISTING KOLOM
Pekerjaan bekisting kolom dibagi menjadi bebarapa sub bagian pekerjaan antara lain :
1.Pekerjaan persiapan, meliputi :
a.Penyediaan material
Material yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan bekisting kolom harus disesuaikan dengan fungsinya, apakah untuk kolom struktur atau kolom praktis. Material yang digunakan untuk kolom struktur meliputi :
-Papan kayu / multipleks 9 mm -Kayu 4/6 dan 5/7
-Plastik cor -Beton decking (sesuai ukuran selimut beton )
-Paku 1”, 3” dan 4” - Kawat bendrat

b.Persiapan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan bekisting kolom harus standart dan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Peralatan yang digunakan meliputi :
-Alat pengunci bekisting -Alat penahan bekisting (tripot)
-Palu -Gergaji
-Kunci inggris -Tang
-Meteran -Alat pengungkit
-Benang timbang / waterpass / theodolit

c.K3 (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan)
K3 merupakan sub bagian dari pekerjaan persiapan didalam sebuah proyek. K3 dalam pekerjaan pemasangan bekisting kolom meliputi :
-Security (keamanan) - Sarung tangan
-Helm proyek -Safety belt
-Sepatu proyek -Kotak P3K
-Rambu – rambu keselamatan -Tempat sampah
2.Pekerjaan pemasangan bekisting kolom, meliputi :
a.Perakitan cetakan bekisting kolom
-Cetakan bekisting kolom terbuat dari multipleks 9 mm, dengan ukuran rong (dalam) bekisting sesuai dengan ukuran kolom pada gambar rencana.
-Kayu 4/6 digunakan untuk penguat multipleks arah horisontal sedangkan kayu 5/7 digunakan untuk penguat arah vertikal.
-Muka multipleks dilapisi dengan plastik cor, berfungsi untuk menahan air semen pada waktu pengecoran agar tidak menetes keluar atau menguap. Selain itu juga berfungsi untuk mempermudah pembongkaran bekisting sehingga bekisting dapat dipakai kembali pada kolom lain (lebih optimal dan efisien).

b.Pemasangan bekisting ke tulangan kolom
-Sebelum pemasangan bekisting, diusahakan tulangan kolom tetap terjaga tegak lurusnya.
-Pemasangan beton decking ditempatkan pada ke 4 sisi tulangan kolom supaya ukuran selimut beton pada saat pengecoran tetap terjaga. Selain itu juga berfungsi untuk menjaga tegak lurusnya tulangan kolom saat pengecoran.
-Setelah bekisting terpasang, kemudian diukur ketegak lurusan dengan menggunakan benang timbang / waterpass / theodolit dan ditahan oleh penahan bekisting (tripot) dan pengunci bekisting.
-Cek list oleh pengawas lapangan setelah bekisting kolom terpasang, sebelum pengecoran kolom dimulai.

c.Pembongkaran bekisting kolom
-Bekisting kolom bisa dilepas bila umur beton telah cukup yaitu minimal 7 hari (bisa dipercepat dengan menggunakan bahan aditif untuk mempercepat umur beton).
-Pembongkaran bekisting kolom harus hati – hati supaya tidak merusak beton dan bekisting kolom.
-Bekisting kolom dapat dipergunakan kembali dan hanya mengganti lapisan plastik cor dengan yang baru.


3.PEMASANGAN SKAFOLDING (PERANCAH)
Pekerjaan pemasangan skafolding / perancah dibagi menjadi bebarapa sub bagian pekerjaan antara lain :
1.Pekerjaan persiapan, meliputi :
a.Persiapan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan skafolding harus standart dan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Peralatan yang digunakan meliputi :
-1 unit skafolding terdiri dari :-2 set kaki skafolding
-2 set crossbar (palang)
-4 bh penahan bekisting (bisa diset turun – naik)
-1 bh injakan skafolding
-4 knop (penyambung antar skafolding)
- Kunci inggris

b. K3 (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan)
K3 merupakan sub bagian dari pekerjaan persiapan didalam sebuah proyek. K3 dalam pekerjaan pemasangan skafolding meliputi :
-Security (keamanan) -Sarung tangan
-Helm proyek -Safety belt
-Sepatu proyek -Kotak P3K
-Rambu – rambu keselamatan
2.Pekerjaan pemasangan, meliputi :
a.Perakitan skafolding
-Pemasangan skafolding adalah dengan menggabungkan 2 set kaki skafolding yang ditahan oleh crossbar (palang).
-Untuk penggunaan skafolding bertumpuk ke atas, bisa memakai knop pada setiap kaki untuk menyambungkan antar skafolding.
-Penggunaan skafolding untuk menahan bekisting plat adalah dengan menggunakan penahan bekisting yang bisa diset turun – naik yang ditempatkan pada ke-4 titik knop.

b.Pemakaian skafolding
-Untuk penggunaan skafolding bisa menggunakan pijakan yang ditempatkan diatas badan skafolding.
-Penggunaan skafolding untuk menahan bekisting plat adalah dengan menggunakan penahan bekisting yang bisa diset turun – naik yang ditempatkan pada ke-4 titik knop.
-Skafolding bisa diset naik keatas dengan memakai knop pada setiap kaki untuk menyambung antar skafolding

c. Pembongkaran skafolding
-Pembongkaran skafolding dilakukan dari atas kebawah.
-Pertama yang dilakukan adalah melepas crossbarr, kemudian baru kaki skafolding.
-Sebaiknya memakai safety belt untuk menjaga keselamatan pada saat pembongkaran skafolding.

Minggu, 14 Juni 2009

TUGAS PROFESINAL SKILL : MAKALAH ISO 9000

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standarisasi.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis,
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas,tersimpannya data dan arsip penting dengan baik,
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan,
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

Kumpulan Standar dalam ISO 9000
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
ISO 9000:2005 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan daftar bahasa dan istilah dalam kumpulan ISO 9000.
ISO 9001:2000 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
ISO 9004:2000 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.